Terjaga Hati
Terjaga Hati
Huh, menghela nafas dikala rindu menerpah. Sial ternyata aku
masih diracuni pikiran tentangnya.
Jam 3 pagi masih belum terlelap, masih tampak
bayangan-bayangan setelah semua itu terjadi, yang menyiksaku secara perlahan.
Kucoba menampar diriku berulang kali, untuk menghilangkan
rasa perih yang terjadi. Percuma , tak berguna, dan tidak menghilangkan rasa
ini.
Di dingin nya embun pagi , aku masih menghela nafas sembari
bayangnya yang selalu ada , ketika kucoba untuk memejamkan mata, ah sial aku
masih belum bisa.
Tolong akuuu.
Aku hanya tak ingin bayang nya ada, walaupun hati masih
terjaga.
Ingin ku keluar dari bumi, dan mencari tempat lain untuk ku
berpijak di semesta ini, agar bayangnya tak selalu menghantui.
Setidaknya biarkan aku pergi dengan tenang, walaupun
kedepannya aku tak tau apa yang akan terjadi.
Ahh terkadang ketika rindu yang sekarang semakin menyiksa,
ingin menghubungi tapi aku tak tau harus mulai dari mana, gengsi , dan rasa
sakit yang masih membekas.
Setidaknya aku bisa menahan rasa ini sampai dengan detik
ini.
Lagi dan lagi, kesendirian ini membuat ku semakin terluka
secara perlahan.
Mungkin tak seharusnya aku untuk merindu dan kehilangan mu,
aku tak ingin melawan hati.
" Bayanganmu membuatku ingin selalu terjaga dan tak ingin
memejamkan mata "
Puisi yg indah
BalasHapusTerima kasih, tapi ini bukan puisi .
Hapus